A. PEMASARAN
pemasaran adalah suatu prosessosial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang merekabutuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain Kotler
dan Armstrong (2007:6)
Manajemen
pemasaran adalah seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun
hubungan yang menguntungkan dengan target pasar itu (Kotler danArmstrong, 2007: 10)
Definisi
pemasaran di atas bersumber pada konsep-konsep inti berikut ini
(Kotler dan Armstrong, 2007:7-9):
a.
Kebutuhan (needs)
Kebutuhan adalah keadaan dari perasaan kekurangan. Kebutuhan
seseorang berupa kebutuhan primer dan sekunder. Contohnya adalah makanan,
pakaian, tempat tinggal, dan lain-lain.
b.
Keinginan (wants)
Keinginan
adalah kebutuhan manusia yang terbentuk oleh budaya dan kepribadian seseorang.
c.
Permintaan (demand)
Permintaan adalah keinginan manusia yang didukung oleh daya
beli.
d.
Produk (product)
Produk
adalah segala sesuatu yang ditawarkan untuk memuaskan suatu keinginan atau
kebutuhan.
e.
Nilai, Biaya, dan Kepuasan (value, cost, and satisfication)
Nilai
adalah perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk memuaskan
kebutuhannya.
f.
Pertukaran dan transaksi (change and transaction)
Pertukaran
adalah tindakan untuk mendapatkan obyek yang diinginkan dari seseorang dengan
menawarkan sesuatu sebagai imbalannya. Transaksi adalah perdagangan nilai-nilai
antara dua pihak atau lebih.
g.
Pemasaran hubungan dan jaringan pemasaran (relationship marketing and
marketing network)
Pemasaran
hubungan adalah praktek membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan
pihak-pihak kunci (pelanggan, pemasok, dan penyalur) untuk mempertahankan
preferensi dan bisnis jangka panjang. Jaringan pemasaran adalah pengembangan
aset unik perusahaan.
h.
Pasar (Market)
Pasar
adalah kumpulan semua pembeli aktual dan potensial dari suatu produk atau jasa.
i.
Pemasaran dan Calon Pembeli (marketer and potensial buyers)
Pemasaran
adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat
dalam pertukaran ini. Calon pembeli seseorang diidentifikasi oleh pemasar
sebagai orang yang mungkin bersedia dan mampu terlibat dalam pertukaran nilai. Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi orientasi dari
pemasaran adalah kepuasaan kebutuhan dan keinginan konsumen akhir. Sedangkan
seorang pemasar yang berhasil dalam persaingan selalu memperlihatkan apa yang
menjadi kebutuhan pelanggan atau pasar sasaran. Jangkauan manajemen pemasaran
sangatlah luas. Berbagai alur dan tahapan-tahapan kegiatan harus dilakukan agar
sampai ke tangan konsumen. Ruang lingkup yang luas itu dapat disederhanakan
menjadi empat kegiatan utam yang lazim disebut Marketing Mix (4 P) dalam
pemasaran, yaitu: Product (produk), Price (Harga), Place (Tempat
atau saluran distribusi), dan Promotion (Promosi).
B. Kualitas
Produk.
Sebenarnya tidak mudah untuk
mendefinisikan kualitas produk dengan tepat.Kualitas produk merupakan konsep
yang sangat luas tidak hanya menekankan pada aspek hasil tetapi juga manusia
dan prosesnya. Ada beberapa pengertian mengenai kualitas produk yang
dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :
Kualitas produk
adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan
untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Kotler,2005:49).
menurut Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani (2009 :176)
mengatakan bahwa :
“Kualitas produk adalah proses produksi suatu barang, dimana
kualitas produk yang diberikan oleh perusahaan dapat menciptakan suatu persepsi
positif dari pelanggan terhadap perusahaan dan menghasilkan suatu kepuasan
serta loyalitas pelanggan”.
Dan menurut Sofjan Assauri
(2009 :361) menyatakan bahwa :
”Kualitas produk adalah Komposisi teknis yang didasarkan pada
spesifikasi teknis dari suatu produk”.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas produk
merupakan tumpuan dari keberhasilan usaha suatu perusahaan. Oleh karena itu
setiap perusahaan selalu berupaya untuk dapat terus meningkatan kualitas
produknya. Kualitas produk seharusnya tidak hanya dilihat dari sisi pandang
pemakai atau pelanggan produk tersebut. Dalam hal ini kualitas produk harus mencerminkan
tingkat kemampuan produk untuk memberikan kemanfaatan yang diharapkan oleh
pemakai atau pelanggan melalui objek fisik produk tersebut.
Kualitas produk
membedakannya dengan produk para pesaing, penghematan biaya produksi sehingga
lebih rendah, dapat menjadi pioneer dalam bidangnya, keunggulan kompetitif yang
diperoleh tercermin dalam kemampuan kualitas produk yang dihasilkan dan tingkat
biaya yang relatif rendah, serta dapat memenuhi waktu delivery yang telah
dijanjikan. Kualitas produk adalah bagaimana produk itu memiliki nilai yang
dapat memuaskan pelanggan baik secara fisik maupun secara psikologis yang
menunjuk pada atribut atau sifat-sifat yang terdapat dalam suatu barang atau
hasil.
C. Dimensi
Kualitas Produk
Menurut Orville, Larreche, dan Boyd
(2005: 422) apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya
dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan
oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan
produk pesaing. Dimensi kualitas produk yaitu:
1. Performance (kinerja),
berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk.
2. Durability (daya
tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan
sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian
konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.
3. Conformance
to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana
karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu
dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
4. Features (fitur),
adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk
atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
5. Reliabilty
(reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan
atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya
kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
6. Aesthetics (estetika),
berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa,
bau, dan bentuk dari produk.
7. Perceived
Quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan
pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan
bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang
bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek,
periklanan, reputasi, dan Negara asal.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Produk
Kualitas produk secara langsung dipengaruhi oleh sembilan bidang
dasar atau 9M. Pada masa sekarang ini industri disetiap bidang bergantung pada
sejumlah besar kondisi yang membebani produksi melalui suatu cara yang tidak
pernah dialami dalam periode sebelumnya. Menurut (Sofjan Assauri, 2009 :
362)mengatakan bahwa :
1. Pasar (Market)
Jumlah produk baru dan baik yang ditawarkan di pasar terus
bertumbuh pada laju yang eksplosif.Pelanggan diarahkan untuk mempercayai bahwa
ada sebuah produk yang dapat memenuhi hampir setiap kebutuhan.Pada masa
sekarang pelanggan meminta dan memperoleh produk yang lebih baik memenuhi
ini.Pasar menjadi lebih besar ruang lingkupnya dan secara fungsional lebih
terspesialisasi di dalam barang yang ditawarkan.Dengan bertambahnya perusahaan,
pasar menjadi bersifat internasional dan mendunia.Akhirnya bisnis harus lebih
fleksibel dan mampu berubah arah dengan cepat.
2. Uang (Money)
Meningkatnya persaingan dalam banyak bidang bersamaan dengan
fluktuasi ekonomi dunia telah menurunkan batas (marjin) laba. Pada waktu
yang bersamaan, kebutuhan akan otomasi dan pemekanisan mendorong pengeluaran
mendorong pengeluaran biaya yang besar untuk proses dan perlengkapan yang baru.
Penambahan investasi pabrik, harus dibayar
melalui naiknya produktivitas,
menimbulkan kerugian yang besar dalam memproduksi disebabkan oleh barang
pabrikan dan pengulangkerjaan yang sangat serius.Kenyataan ini memfokuskan
perhatian pada manajer pada bidang biaya kualitas sebagai salah satu dari
“titik lunak” tempat biaya operasi dan kerugian dapat diturunkan untuk
memperbaiki laba.
3. Manajemen(Management)
Tanggung jawab kualitas telah didistribusikan antara beberapa
kelompok khusus.Sekarang bagian pemasaran melalui fungsi perencanaan produknya,
harus membuat persyaratan produk. Bagian perancangan bertanggung jawab
merancang produk yang akan memenuhi persyaratan itu. Bagian produksi
mengembangkan dan memperbaiki kembali proses untuk memberikan kemampuan yang
cukup dalam membuat produk sesuai dengan spesifikasi rancangan. Bagian
pengendalian kualitas merencanakan pengukuran kualitas pada seluruh aliran
proses yang menjamin bahwa hasil akhir memenuhi persyaratan kualitas dan
kualitas pelayanan, setelah produk sampai pada pelanggan menjadi bagian yang
penting dari paket produk total. Hal ini telah menambah beban manajemen puncak,
khususnya bertambahnya kesulitan dalam mengalokasikan tanggung jawab yang tepat
untuk mengoreksi penyimpangan dari standar kualitas.
4. Manusia (Men)
Pertumbuhan yang cepat dalam pengetahuan teknis dan penciptaan
seluruh bidang baru seperti elektronika komputer menciptakan suatu permintaan
yang besar akan pekerja dengan pengetahuan khusus.
waktu yang sama situasi ini menciptakan
permintaan akan ahli teknik sistem yang akan mengajak semua bidang spesialisasi
untuk bersama merencanakan, menciptakan dan mengoperasikan berbagai sistem yang
akan menjamin suatu hasil yang diinginkan.
waktu yang sama situasi ini menciptakan
permintaan akan ahli teknik sistem yang akan mengajak semua bidang spesialisasi
untuk bersama merencanakan, menciptakan dan mengoperasikan berbagai sistem yang
akan menjamin suatu hasil yang diinginkan.
5. Motivasi (Motivation)
Penelitian tentang motivasi manusia menunjukkan bahwa sebagai
hadiah tambahan uang, para pekerja masa kini memerlukan sesuatu yang memperkuat
rasa keberhasilan di dalam pekerjaan mereka dan pengakuan bahwa mereka secara
pribadi memerlukan sumbangan atas tercapainya sumbangan atas tercapainya tujuan
perusahaan.Hal ini membimbing ke arah kebutuhan yang tidak ada sebelumnya yaitu
pendidikan kualitas dan komunikasi yang lebih baik tentang kesadaran kualitas.
6. Bahan (Material)
Disebabkan oleh biaya produksi dan persyaratan kualitas, para ahli
teknik memilih bahan dengan batasan yang lebih ketat dari pada
sebelumnya.Akibatnya spesifikasi bahan menjadi lebih ketat dan keanekaragaman
bahan menjadi lebih besar.
7. Mesin dan Mekanise(Machine and Mecanization)
Permintaan perusahaan untuk mencapai penurunan biaya dan volume
produksi untuk memuaskan pelanggan telah terdorong penggunaan perlengkapan
pabrik yang menjadi lebih rumit dan tergantung pada kualitas bahan yang
dimasukkan ke dalam mesin tersebut.Kualitas yang baik
menjadi faktor yang kritis dalam
memelihara waktu kerja mesin agar fasilitasnya dapat digunakan sepenuhnya.
8. Metode Informasi Modern(Modern Information Method)
Evolusi teknologi komputer membuka kemungkinan untuk mengumpulkan,
menyimpan, mengambil kembali, memanipulasi informasi pada skala yang tidak
terbayangkan sebelumnya. Teknologi informasi yang baru ini menyediakan cara
untuk mengendalikan mesin dan proses selama proses produksi dan mengendalikan
produk bahkan setelah produk sampai ke pelanggan. Metode pemprosesan data yang
baru dan konstan memberikan kemampuan untuk memanajemen informasi
yangbermanfaat, akurat, tepat waktu dan bersifat ramalan mendasari keputusan
yang membimbing masa depan bisnis.
9. Persyaratan Proses Produksi(Mounting Product Requirement)
Kemajuan yang
pesat dalam perancangan produk, memerlukan pengendalian yang lebih ketat pada
seluruh proses pembuatan produk. Meningkatnya persyaratan prestasi yang lebih
tinggi bagi produk menekankan pentingnya keamanan dan keterandalan produk.