JUDUL : KUALITAS PRODUK INDIEHOME ( INDONESIA
DIGITAL HOME ) PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA”.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai
dengan semakin banyaknya persaingan usaha pemasaran produk dari masing-masing perusahaan.oleh
karena itu, kualitas produk sangat penting dalam menghadapi dan mengatasi
persaingan usaha sehingga produk dapat terjual.
Setiap perusahaan yang memproduksi barang
pasti memiliki kualitas dan selalu berusaha meningkatkan kualitas produk yang
di hasilkannya,agar tujuan dan sasaran perusahaan tersebut dapat tercapai.Kualitas
produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Kotler,2005:49).
Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa suatu perusahaan harus mempunyai pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan konsumen dan memiliki kualitas produk yang baik atau bagus, sehingga perusahaan tersebut dapat berkembang dan banyak memiliki pelanggan khususnya pelanggan produk Indiehome.
Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa suatu perusahaan harus mempunyai pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan konsumen dan memiliki kualitas produk yang baik atau bagus, sehingga perusahaan tersebut dapat berkembang dan banyak memiliki pelanggan khususnya pelanggan produk Indiehome.
PT. Telekomunikasi Indonesia Jln Sudirman No
199 Pekanbaru merupakan Perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia Jasa
dan Jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. PT Telekomunikasi
Indonesia cabang pekanbaru merupakan penyalur
layanan produk Indihome Dimana produk
Indiehome ini merupakan produk paket bundling multi produk Telkom yang
menawarkan solusi lengkap bagi rumah tinggal pelanggan ( Digital Home
Experience).untuk itu perusahaan harus mengetahui kualitas produk dari
Indihome tersebut. Produk merupakan hasil dari produksi yang akan dilempar
kepada konsumen untuk didistribusikan dan dimanfaatkan konsumen untuk memenuhi
kebutuhannya. Mc Charty dan perreault ( 2003:107
).
Menurut Tjiptono (2001, 25) , Dimensi kualitas produk meliputi :
1)
Kinerja (Performance)
Yaitu karakteristik operasi dasar dari
sebuah produk.
2)
Keistimewaan tambahan (Features)
Yaitu karakteristik sekunder produk yang di rancang untuk menyempurnakan fungsi
produk akan atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
3)
Keandalan (Reliability)
Yaitu probabltas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam
periode tertentu.semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk
tersebut dapat diandalkan.
4)
Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Specifications)
Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi
standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5) Daya tahan (Durability)
Berkaitan dengan berapa lama umur produk
yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar
frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya
produk.
6)
Estetika (Asthethic)
Berhubungan dengan
bagaimana dengan penampilan produk.
Produk Indiehome yang di pasarkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia merupakan produk sejenis layanan indiehome sejenis
paket bundling yang terdiri dari :
1. Telepon Rumah
Layanan
komunikasi telepon yang memiliki keunggulan yaitu biaya yang lebih murah serta
kualitas suara yang jernih dan lebih baik. Perkembangan Telepon Rumah sebagai
sistem telepon digital telah meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringannya
sehingga memungkinkan untuk menggunakan beberapa saluran komunikasi. Paket
Telepon Rumah INDIHome menawarkan Unlimited Call ke tujuan lokal dan SLJJ
2. Speedy Internet Broadband
Pelanggan
Telkom yang memiliki jaringan Telepon Rumah, dapat mengakses internet dengan
Speedy Internet Broadband. Layanan akses internet broadband dari Telkom
Indonesia yang menghantarkan sinyal digital berkecepatan tinggi melalui
jaringan telepon rumah secara optimal bagi keperluan konsumsi konten internet
Anda. Nikmati kecepatan Speedy mulai dari 512 Kbps sampai dengan 100 Mbps.
3. UseeTV Cable
Layanan
televisi interaktif dan personalized berteknologi internet protocol dan
dilengkapi fitur-fitur unggulan seperti Live TV, Pause & Rewind TV, TV on
Demand, Video on Demand, Video Recorder dan lainnya.
4. Speedy Monitoring
Merupakan
layanan yang menawarkan jasa web-based surveillance dimana pengguna dapat
melakukan live access dan recorded video menggunakan web browser yang terhubung
ke internet. Speedy Home Monitoring menyediakan media penyimpanan yang
ditangani secara terpusat sehingga pengguna hanya perlu menyediakan kamera. Pengguna
tidak direpotkan lagi dengan urusan penyediaan penyimpanan data dan penyediaan
server.
5. Melon
Melon
Indonesia adalah portal musik digital yang menyediakan konten musik dari
berbagai genre, baik musik lokal maupun mancanegara. Berdasarkan latar belakang
diatas penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang Kualitas
Produk Indihome pada perusahaan PT.
Telekomunikasi Indonesia Jln Sudirman No 199, Pekanbaru, maka penulis mengambil
judul dalam pembuatan laporan PKL ini adalah
“KUALITAS PRODUK INDIEHOME(
INDONESIA DIGITAL HOME ) PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA”.
B.Rumusan Masalah
Seperti yang telah dijelaskan dalam latar belakang, penulis dapat
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Kualitas Produk Indiehome pada PT.Telekomunikasi indonesia?
C. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui Bagaimana Kualitas Produk Indiehome pada perusahaan PT.Telekomunikasi indonesia ?
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan sarana pengembangan wawasan
serta pengalaman yang sangat membantu penulis dalam merealisasikan antara teori
yang didapat dibangku perkuliahan dengan teori maupun praktek yang ada
dilapangan kerja, khususnya dibidang Manajemen Pemasaran.
2. Bagi Pembaca
Penelitian ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan,
disamping itu juga sebagai bahan bacaan dan rujukan bagi pembaca tentang Kualitas
Produk Indiehome pada PT.Telekomunikasi indonesia .
3. Bagi Perusahaan
Penelitian ini sebagai bahan informasi dan pertimbangan
dalam merancang strategi untuk meningkatkanKualitas Produk dimasa yang akan
datang.
E. Lokasi dan Waktu Penulisan
Penelitian ini dilakukan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Jln Sudirman No 199,
Pekanbaru. mulai pada
tanggal 01 Juli 2014
sampai dengan selesai.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Data
Jenis dan sumber data yang penulis gunakan dalam
penulisan laporan ini adalah menggunakan data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung yang
dilakukan dengan wawancara.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak
perusahaan yaitu meliputi struktur organisasi dan sejarah singkat perusahaan.
2. Sumber Data
a. Observasi
Yaitu dilakukan dengan cara melakukan penelitian langsung
kelapangan, untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Jln Sudirman No 199,
Pekanbaru.
b. Wawancara
Yaitu melakukan dengan cara mewawancarai langsung Manajer
EBIS Ridar guna mendapat hasil yang
akurat.
G. Sistematika Penulisan
Dalam membahas permasalahan yang berkaitan
dengan judul diatas maka sistematika penulisan bagi penulis ada empat bab,
yaitu sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis memberikan gambaran tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penulisan, lokasi
dan waktu penulisan, jenis dan sumber data, dan sistematika penulisan.
BAB II Gambaran
Umum Perusahaan
Bab ini menggambarkan keadaan sejarah perusahaan, visi dan misi, logo
perusahaan, struktur oraganisasi.
BAB III Landasan
Teori
Pada bab ini penulis mengungkapkan tentang pengertian Kualitas Produk,tujuan
Kualitas Produk,manfaat Kualitas Produk.
BAB IV Pembahasan
Dalam bab ini berisikan tentang Kualitas Produk Indiehome pada PT. Telekomunikasi Indonesia Jln Sudirman No 199,
Pekanbaru.
BAB V Penutup
Penulis membuat kesimpulan dari pembahasan yang ada dan memberi saran
yang dapat menjadi masukan bagi
perusahaan.
II. TINJAUAN TEORI
A. Manajemen Pemasaran
Manajemen adalah
Proses pengkordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan
sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan
secara efisien dan efektif dengan dan
melalui orang lain Robbins,(2007:8)
Manajemen Pemasaran
yaitu sebagai analisis, perencanaan ,implementasi, dan pengendalian dari
program program yang di rancang untuk merancang, membangun dan memelihara
pertukaran yang mengguntungkan dengan pembeli untuk mencapai sasaran tujuan
perusahaan ( Kotler& Amstrong
,2001:18)
Menurut Sofjan Assauri ( 2004:12 ) Manajemen
Pemasaran adalah kegiatan penganalis,perencanaan,pelaksanaan dan pengendalian
program program yang dibuat untuk membentuk, membangun dan memelihara
keuntungan dari pertukaran melalui sasarn pasar guna mencapai tujuan organisasi
(perusahaan) dalam jangka panjang.
B.
Pemasaran
pemasaran adalah
suatu prosessosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang merekabutuhkan
dan inginkan dengan menciptakan,menawarkan dan secara bebasmempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain
Kotler dan Armstrong (2007:6)
Manajemen pemasaran
adalah seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun hubungan yang
menguntungkan dengan target pasar itu (Kotler danArmstrong, 2007: 10)
Definisi pemasaran
di atas bersumber pada konsep-konsep inti berikut ini
(Kotler
dan Armstrong, 2007:7-9):
a. Kebutuhan (needs)
Kebutuhan adalah keadaan
dari perasaan kekurangan. Kebutuhan seseorangberupa kebutuhan primer dan
sekunder. Contohnya adalah makanan, pakaian,tempat tinggal, dan lain-lain.
b. Keinginan (wants)
Keinginan adalah
kebutuhan manusia yang terbentuk oleh budaya dankepribadian seseorang.
c. Permintaan (demand)
Permintaan adalah
keinginan manusia yang didukung oleh daya beli.
d. Produk (product)
Produk adalah
segala sesuatu yang ditawarkan untuk memuaskan suatukeinginan atau kebutuhan.
e. Nilai, Biaya, dan Kepuasan (value, cost,
and satisfication)
Nilai adalah
perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untukmemuaskan kebutuhannya.
f. Pertukaran dan transaksi (change and
transaction)
Pertukaran adalah
tindakan untuk mendapatkan obyek yang diinginkan dariseseorang dengan menawarkan
sesuatu sebagai imbalannya. Transaksi adalahperdagangan nilai-nilai antara dua
pihak atau lebih.
g. Pemasaran hubungan dan jaringan pemasaran
(relationship marketing and marketing network)
Pemasaran hubungan
adalah praktek membangun hubungan jangka panjangyang memuaskan dengan
pihak-pihak kunci (pelanggan, pemasok, danpenyalur) untuk mempertahankan
preferensi dan bisnis jangka panjang.Jaringan pemasaran adalah pengembangan
aset unik perusahaan.
h. Pasar (Market)
Pasar adalah
kumpulan semua pembeli aktual dan potensial dari suatu produkatau jasa.
i. Pemasaran dan Calon Pembeli (marketer
and potensial buyers)
Pemasaran adalah
seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat dalam
pertukaran ini. Calon pembeli seseorang diidentifikasi olehpemasar sebagai
orang yang mungkin bersedia dan mampu terlibat dalampertukaran nilai. Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi orientasi dari
pemasaran adalah kepuasaan kebutuhan dan keinginan konsumen akhir. Sedangkan
seorang pemasar yang berhasil dalam persaingan selalu memperlihatkan apa yang
menjadi kebutuhan pelanggan atau pasar sasaran. Jangkauan manajemen pemasaran
sangatlah luas. Berbagai alur dan tahapan-tahapan kegiatan harus dilakukan agar
sampai ke tangan konsumen.Ruang lingkup yang luas itu dapat disederhanakan
menjadi empat kegiatan utamyang lazim disebut Marketing Mix (4P) dalam
pemasaran, yaitu: Product (produk), Price (Harga), Place (Tempat
atau saluran distribusi), dan Promotion(Promosi).
C. Kualitas
Banyak para pakar mencoba
mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Dari
definisi kualitas yang diterima secara universal terdapat beberapa kesamaan
yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut :
1.
Kualitas
meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
2.
Kualitas
mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.
3.
Kualitas
merupakan kondisi yang selalu berubah.
Kualitas adalah suatu kondisi dinamis
yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. Yang
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan Fandy
Tjiptono (2009 : 51)
Kualitas adalah segala sesuatu yang
mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan Vincent Gaspersz (2009 : 4)
Menurut Christoper pass and Bryan Lowes (2009 : 552 ) mendefinisikan kualitas
sebagai berikut : “Kualitas adalah keseluruhan sifat suatu barang atau jasa
yang memuaskan kebutuhan-kebutuhan para pembeli atau para pelanggan”.
Dari definisi-definisi tersebut tampak
bahwa kualitas selalu berfokus pada pelanggan.Dengan demikian produk-produk didesain,
diproduksi serta pelayanan diberikan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Karena
kualitas mengacu kepada segala sesuatu yang menentukan kepuasan pelanggan,
suatu produk yang dihasilkan baru dapat dikatakan berkualitas apabila sesuai
dengan keinginan pelanggan, dapat dimanfaatkan dengan baik, serta diproduksi
(dihasilkan) dengan cara baik dan benar.
D. Dimensi Kualitas
Menurut Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani (2009 :176) mengidentifikasikan
delapan dimensi kualitas yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik
kualitas, yaitu sebagai berikut :
1. Kinerja (Performance)
Kinerja merupakan karakteristik produk
inti yang meliputi, merek, atribut-atribut yang dapat diukur dan aspek-aspek
kinerja individu. Kinerja beberapa produk biasanya didasari oleh preferensi
subjektif pelanggan bisnis yang pada dasarnya bersifat umum (universal). Hal
ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang, dan juga merupakan
karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang
tersebut.
2. Fitur (Features)
Fitur atau keistemewaan tambahan dapat
berbentuk tambahan dari produk inti, yang dapat menambah nilai dari suatu
produk. Biasanya diukur secara subjektif oleh masing-masing individu (pelanggan
bisnis) yang menunjukkan adanya perbedaan kualitas suatu produk atau jasa. Hal
ini menuntut karakter yang fleksibel, disesuaikan dengan perkembangan pasar.
Aspek ini berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan pilihan
produk dan pengembangannya.
3. Kehandalan (Reliability)
Kehandalan
yaitu berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu produk mengalami keadaan
tidak berfungsi pada suatu periode. Keadaan suatu produk menandakan tingkat
kualitas sangat berarti bagi konsumen dalam memilih produk. Hal ini menjadi semakin
penting mengingat besarnya biaya penggantian dan pemeliharaan yang harus
dikeluarkan, apabila produk yang bersangkutan dianggap tidak handal karena
mengalami kerusakan atau gagal dipakai. Kehandalan berkaitan dengan
probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya,
yaitu setiap kali digunakan dalam periode waktu dalam kondisi tertentu pula.
4. Kesesuaian (Conformance)
Kesesuaian yaitu sejauhmana
karakteristik disain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan
sebelumnya. Kesesuaian suatu produk
dalam industri jasa diukur dari tingkat akurasi, waktu penyelesaian,
perhitungan kesalahan yang terjadi, keterlambatan yang tidak dapat
diantisipasi, dan beberapa kesalahan lain. Hal ini berkaitan dengan tingkat
kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
keinginan pelanggan.
5. Daya tahan (Durability)
Daya tahan yaitu
berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini
mencakup umur pakai produk jadi maupun umur ekonomis produk saat disimpan,
penggunaan suatu produk atau sering dikatakan dengan suatu refleksi ukuran
ekonomis, berapa daya tahan atau masa pakai suatu barang. Secara teknis
ketahanan suatu produk didefinisikan sebagai sejumlah kegunaan yang diperoleh
oleh seseorang sebelum mengalami penurunan kualitas. Secara ekonomis, ketahanan
diartikan sebagai usia ekonomis suatu produk, dilihat melalui jumlah kegunaan
yang diperoleh sebelum terjadi kerusakan, dan keputusan untuk mengganti produk.
6. Kemampuan pelayanan (Serviceability)
Kemampuan pelayanan meliputi
kecepatan, kompetensi, kenyamanan, dan kemudahan produk untuk dioperasikan
serta penanganan keluhan yang memuaskan. Dimensi ini menunjukkan bahwa konsumen
tidak hanya memperhatikan adanya penurunan kualitas produk, tetapi juga waktu
produk sebelum disimpan, penjadwalan pelayanan, proses komunikasi dengan staf,
frekuensi pelayanan perbaikan akan kerusakan produk, dan pelayanan lainnya.
Variabel-variabel tersebut dapat merefleksikan adanya perbedaan standar perorangan mengenai pelayanan yang diterima.
Dalam hal ini kemampuan pelayanan suatu produk tersebut menghasilkan suatu
kesimpulan akan kualitas produk yang dinilai secara subjektif oleh konsumen.
7. Estetika (Aesthetics)
Estetika yaitu dimensi
pengukuran yang paling subjektif. Estetika suatu produk dapat dilihat melalui
panca indera manusia, seperti suatu produk yang terdengar oleh pelanggan
bisnis, bentuk fisik suatu produk yang menarik, model/desain yang artistik,
warna, dan sebagainya. Estetika merupakan penilaian dan refleksi yang dirasakan
oleh konsumen. Hal ini juga merupakan karakteristik yang bersifat subjektif
mengenai nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi, dan
refleksi dari preferensi individual.
8. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived
Quality)
Kualitas yang dipersepsikan yaitu
citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Biasanya
karena kurangnya pengetahuan konsumen akan atribut-atribut produk dan jasa yang
akan dibelinya, maka pembeli mempersiapkan kualitas dari aspek harga, nama
merek, iklan dan reputasi perusahaan.
E. Perspektif Kualitas
Menurut Fandy Tjiptono (2009 : 51) mengidentifikasikan adanya lima
altenatif perspektif kualitas yang biasa digunakan, yaitu :
1. Transcendental Approach
Dalam pendekatan ini kualitas dapat
dirasakan atau diketahui, tetapi sulit dioperasionalkan.Sudut pandang ini
biasanya diterapkan dalam dunia seni, misalnya seni musik, seni drama, seni
tari, dan seni rupa.Meskipun demikian suatu perusahaan dapat mempromosikan
produknya melalui pernyataan-pernyataan maupun pesan-pesan komunikasi seperti
tempat berbelanja (supermarket), elegan (mobil), kecantikan (kosmetik) dan
lain-lain.Denga demikian fungsi perencanaan, produksi, dan pelayanan suatu
perusahaan sulit sekali menggunakan definisi seperti ini sebagai dasar
manajemen kualitas.
2. Product – Based Approach
Pendekatan ini menganggap kualitas
sebagai karakteristik atau atribut yang dapat dikuantitatifkan dan dapat
diukur.Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaa n jumlah unsur atau
atribut yang dimiliki produk.Karena pandangan ini sangat objektif, maka tidak
dapat menjelaskan perbedaan dalam selera kebutuhan dan preferensi individual.
3. User – Based Approach
Pendekatan ini didasarkan pada
pemikiran bahwa kualitas bergantung pada orang yang menggunakannya dan produk
yang paling memuaskan preferensi seseorang (misalnya Perceived Quality),
merupakan produk yang berkualitas paling tinggi perspektif yang subjektif dan demand
– oriented ini juga menyatakan bahwa pelanggan yang berbeda pula,
sehingga kualitas bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan maksimum yang
dirasakan.
4. Manufacturring – Based Approach
Perspektif ini bersifat dan terutama
memperhatikan praktik-praktik perekayasaan, pemanufakturan, serta
mendefinisikan kualitas sebagai sama dengan persyaratannya (Conformance To
Requirement).
5. Value – Based Approach
Pendekatan ini memandang kualitas dari
segi harga.Dengan mempertimbangkan trade-off antara kinerja produk dan
harga, kualitas didefinisikan sebagai “Affordable Excellence”.Kualitas
dalam perspektif ini bersifat relatif sehinggga produk yang memiliki kualitas
paling tinggi belum tentu produk yang bernilai.Yang paling bernilai itu adalah
produk atau jasa yang paling tepat dibeli (Best – Buy).
F. Produk
Produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepadapasar yang ditawarkan untuk
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik,
jasa,pengalaman acara,orang,tempat,properti,organisasi,informasi dan ide (Kotler,2008:4)
Menurut Lambat Lupiyoadi(2005:58)produk adalah
merupakan keseluruhan objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada
konsumen.
Dari definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu berbentuk penawaran dari
seseoran atau perusahaan yang mempunyai manfaat baik berupan benda nyata maupun
benda abstrak yang tidak terwujud yang tujuan nya untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhan konsumen.
G. Atribut Produk
Menurut Kotler
dan Armstrong (2001:354) beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah:
a. Merek (Brand)
Merek (Brand) adalah nama, istilah, tanda,
simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari
semua ini yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari
satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing.
Pemberian merek merupakan masalah pokok
dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu,
serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk (Kotler dan Armstrong, 2001:360)
b. Pengemasan (Packing)
Pengemasan (Packing)
adalah kegiatan merancang dan membuat wadah
atau pembungkus suatu produk.
c. Kualitas Produk (Product Quality)
Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk
untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan,
ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai
lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat
menerapkan program ”Total Quality Manajemen (TQM)". Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai pelanggan.
untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan,
ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai
lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat
menerapkan program ”Total Quality Manajemen (TQM)". Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai pelanggan.
H. Klasifikasi Produk
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:280)
klasifikasi produk dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Barang
Konsumen
Barang
konsumen yaitu barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri, bukan untuk tujuan bisnis.
Umumnya barang konsumsi dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu :
1) Barang
kebutuhan sehari-hari (Convience Goods) adalah barang-barang yang
biasanya sering dibeli konsumen (memiliki frekuensi pembelian tinggi),
dibutuhkan dalam waktu segera, dan memerlukan waktu yang minim dalam
pembandingan dan pembeliannya.
2) Barang
belanjaan (Shopping Goods) adalah barang-barang yang karakteristiknya
dibandingkan dengan berbagai alternatif yang tersedia oleh konsumen berdasarkan
kesesuaian, kualitas, harga, dan daya dalam proses pemilihan dan pembeliannya.
3) Barang khusus (Speciality
Goods) adalah barang-barang dengan karakteristik dan atau identifikasi yang
unik, yang untuknya sekelompok pembeli yang cukup besar bersedia senantiasa
melakukan usaha khusus untuk pembeliannya.
4) Barang yang
tidak dicari (Unsought Goods) adalah barang-barang yang tidak diketahui
konsumen atau walau sudah diketahui namun secara umum konsumen belum terpikir
untuk membelinya.
b. Barang
Industri
Barang industri adalah barang-barang yang
dikonsumsi oleh industriawan (konsumen antara atau konsumen bisnis) untuk
keperluan selain konsumsi langsung, yaitu : untuk diubah, diproduksi menjadi
barang lain kemudian dijual kembali oleh produsen, untuk dijual kembali oleh
pedagang tanpa dilakukan transformasi fisik (proses produksi).
I. Kualitas Produk.
Sebenarnya tidak mudah untuk
mendefinisikan kualitas produk dengan tepat.Kualitas produk merupakan konsep
yang sangat luas tidak hanya menekankan pada aspek hasil tetapi juga manusia
dan prosesnya. Ada beberapa pengertian mengenai kualitas produk yang
dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :
Kualitas produk adalah keseluruhan
ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Kotler,
2005:49).
Menurut Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani (2009 :176)
mengatakan bahwa : “Kualitas produk adalah proses produksi suatu barang, dimana
kualitas produk yang diberikan oleh perusahaan dapat menciptakan suatu persepsi
positif dari pelanggan terhadap perusahaan dan menghasilkan suatu kepuasan
serta loyalitas pelanggan”.
Menurut Sofjan Assauri (2009 :361) menyatakan
bahwa : ”Kualitas produk adalah Komposisi teknis yang didasarkan pada spesifikasi
teknis dari suatu produk”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas
produk merupakan tumpuan dari keberhasilan usaha suatu perusahaan. Oleh karena
itu setiap perusahaan selalu berupaya untuk dapat terus meningkatan kualitas
produknya. Kualitas produk seharusnya tidak hanya dilihat dari sisi pandang
pemakai atau pelanggan produk tersebut. Dalam hal ini kualitas produk harus
mencerminkan tingkat kemampuan produk untuk memberikan kemanfaatan yang
diharapkan oleh pemakai atau pelanggan melalui objek fisik produk tersebut.
Kualitas produk membedakannya dengan
produk para pesaing, penghematan biaya produksi sehingga lebih rendah, dapat
menjadi pioneer dalam bidangnya, keunggulan kompetitif yang diperoleh tercermin
dalam kemampuan kualitas produk yang dihasilkan dan tingkat biaya yang relatif
rendah, serta dapat memenuhi waktu delivery yang telah dijanjikan. Kualitas
produk adalah bagaimana produk itu memiliki nilai yang dapat memuaskan
pelanggan baik secara fisik maupun secara psikologis yang menunjuk pada atribut
atau sifat-sifat yang terdapat dalam suatu barang atau hasil.
J. Dimensi Kualitas
Produk
Menurut
Orville, Larreche, dan Boyd (2005: 422) apabila perusahaan ingin
mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti
aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk
yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk
yaitu:
1.
Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi
dasar dari sebuah produk.
2.
Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur
produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti.
Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar
pula daya tahan produk.
3.
Conformance to
Specifications (kesesuaian dengan
spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk
memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada
produk.
4.
Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang
untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap
produk.
5.
Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan
bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil
kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
6.
Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan
produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
Perceived
Quality (kesan kualitas), sering
dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak
langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau
kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi,
persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan,
reputasi, dan Negara asal.
K.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk
Kualitas produk
secara langsung dipengaruhi oleh sembilan bidang dasar atau 9M. Pada masa
sekarang ini industri disetiap bidang bergantung pada sejumlah besar kondisi
yang membebani produksi melalui suatu cara yang tidak pernah dialami dalam
periode sebelumnya. Menurut Sofjan Assauri (2009 : 362) mengatakan bahwa
:
1. Pasar (Market)
Jumlah produk baru
dan baik yang ditawarkan di pasar terus bertumbuh pada laju yang
eksplosif.Pelanggan diarahkan untuk mempercayai bahwa ada sebuah produk yang
dapat memenuhi hampir setiap kebutuhan.Pada masa sekarang pelanggan meminta dan
memperoleh produk yang lebih baik memenuhi ini.Pasar menjadi lebih besar ruang
lingkupnya dan secara fungsional lebih terspesialisasi di dalam barang yang
ditawarkan.Dengan bertambahnya perusahaan, pasar menjadi bersifat internasional
dan mendunia.Akhirnya bisnis harus lebih fleksibel dan mampu berubah arah
dengan cepat.
2. Uang (Money)
Meningkatnya persaingan
dalam banyak bidang bersamaan dengan fluktuasi ekonomi dunia telah menurunkan
batas (marjin) laba. Pada waktu yang bersamaan, kebutuhan akan otomasi
dan pemekanisan mendorong pengeluaran mendorong pengeluaran biaya yang besar
untuk proses dan perlengkapan yang baru. Penambahan investasi pabrik, harus
dibayar melalui naiknya produktivitas, menimbulkan kerugian yang besar dalam
memproduksi disebabkan oleh barang pabrikan dan pengulangkerjaan yang sangat
serius.Kenyataan ini memfokuskan perhatian pada manajer pada bidang biaya
kualitas sebagai salah satu dari “titik lunak” tempat biaya operasi dan
kerugian dapat diturunkan untuk memperbaiki laba.
3. Manajemen (Management)
Tanggung jawab kualitas telah didistribusikan
antara beberapa kelompok khusus.Sekarang bagian pemasaran melalui fungsi
perencanaan produknya, harus membuat persyaratan produk. Bagian perancangan
bertanggung jawab merancang produk yang akan memenuhi persyaratan itu. Bagian
produksi mengembangkan dan memperbaiki kembali proses untuk memberikan
kemampuan yang cukup dalam membuat produk sesuai dengan spesifikasi rancangan.
Bagian pengendalian kualitas merencanakan pengukuran kualitas pada seluruh
aliran proses yang menjamin bahwa hasil akhir memenuhi persyaratan kualitas dan
kualitas pelayanan, setelah produk sampai pada pelanggan menjadi bagian yang
penting dari paket produk total. Hal ini telah menambah beban manajemen puncak,
khususnya bertambahnya kesulitan dalam mengalokasikan tanggung jawab yang tepat
untuk mengoreksi penyimpangan dari standar kualitas.
4. Manusia (Men)
Pertumbuhan yang cepat
dalam pengetahuan teknis dan penciptaan seluruh bidang baru seperti elektronika
komputer menciptakan suatu permintaan yang besar akan pekerja dengan
pengetahuan khusus. Waktu yang sama situasi ini menciptakan permintaan akan
ahli teknik sistem yang akan mengajak semua bidang spesialisasi untuk bersama
merencanakan, menciptakan dan mengoperasikan berbagai sistem yang akan menjamin
suatu hasil yang diinginkan.
5. Motivasi (Motivation)
Penelitian tentang
motivasi manusia menunjukkan bahwa sebagai hadiah tambahan uang, para pekerja
masa kini memerlukan sesuatu yang memperkuat rasa keberhasilan di dalam
pekerjaan mereka dan pengakuan bahwa mereka secara pribadi memerlukan sumbangan
atas tercapainya sumbangan atas tercapainya tujuan perusahaan.Hal ini
membimbing ke arah kebutuhan yang tidak ada sebelumnya yaitu pendidikan
kualitas dan komunikasi yang lebih baik tentang kesadaran kualitas.
6. Bahan (Material)
Disebabkan oleh
biaya produksi dan persyaratan kualitas, para ahli teknik memilih bahan dengan
batasan yang lebih ketat dari pada sebelumnya.Akibatnya spesifikasi bahan
menjadi lebih ketat dan keanekaragaman bahan menjadi lebih besar.
7. Mesin dan Mekanise(Machine and
Mecanization)
Permintaan perusahaan
untuk mencapai penurunan biaya dan volume produksi untuk memuaskan pelanggan
telah terdorong penggunaan perlengkapan pabrik yang menjadi lebih rumit dan
tergantung pada kualitas bahan yang dimasukkan ke dalam mesin tersebut.Kualitas
yang baik menjadi faktor yang kritis dalam memelihara waktu kerja mesin agar
fasilitasnya dapat digunakan sepenuhnya.
8. Metode Informasi Modern(Modern
Information Method)
Evolusi teknologi
komputer membuka kemungkinan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil kembali,
memanipulasi informasi pada skala yang tidak terbayangkan sebelumnya. Teknologi
informasi yang baru ini menyediakan cara untuk mengendalikan mesin dan proses
selama proses produksi dan mengendalikan produk bahkan setelah produk sampai ke
pelanggan. Metode pemprosesan data yang baru dan konstan memberikan kemampuan
untuk memanajemen informasi yangbermanfaat, akurat, tepat waktu dan bersifat
ramalan mendasari keputusan yang membimbing masa depan bisnis.
9. Persyaratan Proses Produksi(Mounting Product
Requirement)
Kemajuan yang pesat dalam perancangan
produk, memerlukan pengendalian yang lebih ketat pada seluruh proses pembuatan
produk. Meningkatnya persyaratan prestasi yang lebih tinggi bagi produk
menekankan pentingnya keamanan dan keterandalan produk.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri,
Sofjan. 2004.“Manajemen Pemasaran”.
Edisi Pertama Cetakan 7. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2004
Fandy
Tjiptono, 2009, Manajemen Jasa, Ed III, ANDI. Yogyakarta.
Kotler,
Philip.2001.“prinsip prinsip pemasaran”,
Edisi Ke Delapan Jilid I. Erlangga. Jakarta.
2005.
Manajemen Pemasaran. Jilid II. Edisi Kesebelas. Alih Bahasa
Benyamin Molan. Jakarta. : Indeks
2007.
Marketing An Introduction (Eight
Edition). New Jersey: Pearson Prentice Hall.
2008. Manajemen
Pemasaran. Jilid 2. Edisi tigabelas. Erlangga, Jakarta.
Mc Cathy dan Perrefault, 2003. Dasar-Dasar Pemasaran. Alih Bahasa
Agus Dharma. Jakarta: Erlangga.
Orville C. Walker, Boyd. Harper W, Larreche, Jean Claude. 2005. Manajemen
Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Jakarta:
Erlangga.
Pass, Christoper, and, Lowes, Bryan, 2009, Kamus Lengkap Ekonomi,
(Collins Dictionary of Economics), Terjemahan Tumpal Rumapea dan Posman
Halolo, Edisi Kedua, Erlangga, Indonesia.
Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, 2009, Manajemen Pemasaran Jasa,
Edisi kedua, Salemba Empat, Jakarta.
Robbins, Stephen P. 2007. Organizational behavior.
11 th edition. Pearson
Prentice Hall, New jersey.
Sofjan Assauri, 2009, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi
Revisi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Tjiptono, Fandy.
2001. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Keenam. Yogyakarta:
Penerbit. Andy.
Vincent Gaspersz,
2009, Total Quality Management, Cetakan Kelima, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
www.telkom.co.id
Casino Finder (Google Play) Reviews & Demos - Go
BalasHapusCheck Casino Finder 유흥가 (Google air jordan 18 retro men blue to you Play). air jordan 18 retro racer blue to us A look show to get air jordan 18 retro red at some of the best gambling sites 1xbet 먹튀 in the world. They offer a full game library,